Hati yang dimaksudkan adalah hati kalbu, hati selalunya didorong oleh nafsu. Iblis dan shaitan selalu menggangu kita dengan menghasut nafsu, dan nafsulah yang mendorong hati melanggar perintah Allah SWT. Jika hati menurut nafsu maka binasalah keimanan kita. Untuk menghalang nafsu dari mengawal hati kita, kita hendaklah membersihkan hati kalbu. Hati adalah penentu. Kata baginda Nabi dalam hadithnya disebutkan:
“Dalam diri manusia ada segumpal daging, jika baik daging itu maka baik seluruh amalnya, jika buruk maka buruklah segala amal perbuatannya, maka itulah hati”.
Hati yang bersih, hati yang suci, akan mudah menyerap dan memantulkan kebaikan. Ia akan memancarkan cahaya seperti permata. Jika kita melihat wajah seseorang yang beriman. Wajahnya cukup bercahaya kerana terpancarnya cahaya keimanan dari hatinya. Oleh kerana itu mari kita selalu membersihkan hati kita.
Cara-caranya:
1. Membaca Al-quran – Diturun sebagai pedoman untuk umat manusia. Bacalah ia walaupun sepotong ayat tiap-tiap hari. Rasulullah s.a.w. pernah bersabda:
Ertinya: “Bacalah olehmu Al-Quran, sesungguhnya ia akan menjadi syafaat pada hari kiamat bagi para pembaca Al-Quran”
2. Dzikrullah (berzikir, mengingat Allah SWT ) – Bila-bila masa dan dimana-mana, tiada masa tertentu.
3 . Solat - Menyempurnakan yang wajib, memperbanyak yang sunnah.
4. Tawakkal - Menyerahkan segala urusan kepadaNya, berusaha menjadikan diri dan hati merasa aman bersamaNya.
5. Selawat kepada baginda nabi Muhammad SAW - Sebagai bukti kecintaan, mengharap syafaat.
Mari berusaha membersihkan hati kita, semampu kita. Sedikit demi sedikit sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, terus dan terus menjadikannya lebih baik tentu saja dengan pertolongan Allah SWT. Setelah ada tekad yang kuat dari diri kita insyaAllah, Allah SWT pasti memberikan jalan.
Semoga bermanfaat, wallahu A’lam bisshawab.